Tuesday, June 15, 2010

BMW 325i Masih Stabil di 240 Km/Jam


ni dia varian baru dari PT BMW Indonesia, selaku ATPM BMW di tanah air. Dilihat sekilas tentunya seperti tak berbeda, tetapi lihat dong, di belakang ada emblemnya, 325i. Itu bedanya, bukan saja dapur pacu yang baru, ada lagi beberapa sektor pun mengalami penambahan dibanding seri 3 sebelumnya. BMW 325i ini dijual seharga Rp 680 juta (on the road, Jakarta).


MINIM GETARAN
Seperti varian lain asal pabrikan berlambang baling-baling itu, di dalam bagasi BMW 325i ini tak akan ditemukan roda cadangan.

Sebab sudah menggunakan ban RFT alias Run Flat Tire yang memang ketika gembos pun masih bisa digunakan hingga 150 kilometer dengan kecepatan maksimum 80 km/jam.

Itu persamaannya, hal mirip lainnya, tentu dengan series 3 sebelumnya, yaitu bodi secara keseluruhan masih sama dengan 320i atau 330i. Tetapi, ada kelengkapan baru pada BMW 325i ini.

Di atapnya terdapat sunroof sebagai standar. Begitu pun pada lampu depan, Daytime Running Lamp, mirip seperti tunggangan asal Jerman lainnya, Audi. Jadi, angel eyesnya jadi tetap menyala di siang hari.

Untuk menyetelnya tinggal setting dengan mudah pada tombol iDrive pada konsol tengah. Tombol ini pun bisa dipakai menyetel TV, radio, CD, Hard disk dan sistem navigasi serta perangkat lainnya.

Tetapi daya tariknya tentu pada mesin baru yang kini membawa sedan 4 pintu ini melesat, bukan? Mesin 6 silinder segaris 2.497 cc, dengan daya maksimum 218 dk/6.500 rpm dan torsi puncak 250 Nm/2.750 rpm. Mesin 6 silinder ini getarannya cukup halus, tetapi soal tarikan enggak sehalus getarannya.

Untuk melarikan diri dari diam hingga 100 km/jam, hanya perlu 8,3 detik. Tentunya hasil ini peran serta girboks 6 percepatannya. Transmisi ini, ada penambahan fasilitas juga pada BMW 325i ini.

Selain bisa dipindahkan secara manual pada tuas shifter, juga terdapat tombol pada lingkar setir. Dengan settingan manual ini tentunya pengemudi bisa bermain dengan putaran mesin. Apalagi mesin ini terasa galak pada putaran di atas 4.500 rpm, tinggal menjaga putaran di situ, tarikan lebih cepat bisa dilakukan, terutama kala menyalip di tanjakan terjal. Maklum pada putaran bawah, masih terasa kurang responsif mesinnya.

Soal manuver dan stabilitas, sama saja dengan seri 3 lainnya, suspensi yang terasa agak keras itu memang dibuat untuk memberikan stabilitas saat kencang pada sedan dengan top speed 240 km/jam itu.
Read More..

Hyundai Indonesia Siap Rakit ix 35


Berhembus kabar bakar diluncurkannya pengganti Hyundai Tucson, yaitu Hyundai ix35 diiyakan oleh Presdir PT Hyundai Motor Indonesia (HMI), Jongkie D Sugiarto. “Ini baru rencana, belum fix,” bukanya ketika di temui disela serah terima sertifikasi ISO 9001 dan 14001 siang ini (15/6).

Kabarnya Hyundai ix35 akan resmi dilaunching berbarengan dengan gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010, 23 Juli sampai 1 Agustus mendatang. Dan kalau memang benar diluncurkan di Indonesia, tentunya akan menjadi salah satu SUV dengan desain terbaik di Indonesia.

“Bukan hanya di Eropa yang booming, di Philipina saja penjualannya bisa mencapai angka 700 unit tiap bulannya. Makanya kita berencana untuk memasukan model ini ke Indonesia,” ungkap Jongkie. Namun ketika ditanya apakah akan masuk ke Indonesia dalam bentuk CBU atau di rakit di Indonesia, pria ramah ini enggan memberikan kepastian.

“Kita tidak menutup kemungkinan akan dirakit di Indonesia. Masalahnya, semua bergantung prinsipal. Mereka akan memutuskan Hyundai ix35 akan diproduksi di mana. Biasanya tiap model akan di konsentrasikan di satu negara. Seperti H1 yang untuk pasar Asean hanya diproduksi di Indonesia,” jelasnya panjang lebar.

“Tapi kalau Indonesia yang ditunjuk memproduksi, tentunya kita tetap akan siap. Meski investasinya tidak kecil. Untuk satu model saja, butuh Rp 50 Milyar,” yakin pria yang lama tinggal di Jerman ini. Gosipnya Hyundai ix35 akan dijual Rp 300 jutaan, harusnya kalau dirakit di Indonesia bisa lebih murah dong?
Read More..

Bedah Teknologi Yamaha XEON 125



Sebelumnya sudah mengupas habis skutik terbaru Yamaha, yakni Xeon 125. Motor ini di Thailand dinamai Mio 125. Nah, mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa motor seharga on the road Rp 15,5 juta tidak dinamai sama kayak di negri Gajah Putih juga?
“Karena motor ini bukan regenerasinya Mio. Melainkan model gres dan mesinnya benar-benar baru. Jadi, tak ada common part dari Mio di mesin Xeon,” urai Mohamad Abidin, manager technical department service division PT YMKI. Yuk bedah teknologi skutik berkonsep powerful-sporty-stylish ini.

DiASil Cylinder
Teknologinya mirip Jupiter MX 135 dan V-Ixion. “Proses pembuatannya secara die casting (cetak), bukan lapisan. Sebab material aluminiumnya sudah dicampur silicon yang sangat licin. Sehingga lebih minim gesekan dibanding silinder biasa,” terangnya.

Efeknya, meski digeber hingga putaran tinggi risiko piston macet jadi sangat kecil. Selain itu, power mesin juga jadi lebih stabil. Makanya PT YMKI berani menggaransi sampai 5 tahun buat komponen ini.

Forged Piston
Proses pembuatan dari beberapa bahan pilihan yang dipadatkan (tempa), lalu dibentuk jadi piston. Sehingga punya struktur lebih rapat dan kuat dibanding proses casting (cetak). Pada permukaan dinding piston dilapisi timah yang berfungsi meminimalkan gesekan. “Ketika mesin sudah bekerja lama, maka dinding piston akan kelihatan mengilap. Nah, yang mengilap itu lah lapisan timahnya,” ujar Abidin.

Masih kata beliau, dengan proses tempa tadi dimensi piston bisa dirancang lebih efisien. Sehingga bobot piston jadi lebih enteng dan rendah vibrasi saat bekerja. Terpen­ting, tidak mudah memuai meski bekerja pada suhu yang tinggi.
Liquid Cooled
Sistem pendinginan mesin sudah menganut radiator kayak di Honda Vario. Water jacketnya meliputi kepala silinder dan blok silinder. “Namun di blok silinder water jacket-nya hanya sebatas ruang bakar saja. Karena panas dari hasil pembakaran lebih terkonsentrasi di situ,” jelas Abidin.

Nah, dengan sistem pendingin air itu membuat kompresi dapur pacu bisa dipatok lebih tinggi lagi. Yaitu sampai 10,9 : 1. Efeknya, torsi di putaran bawah jadi lebih gede. Makanya motor ini bahan bakarnya disarankan pakai bensin unleadeed beroktan 91 atau minimal setara Pertamax.
Sistem Pendingin CVT

Pada skutik, mesin selain berfungsi sebagai penggerak juga betugas sebagai rear arm. Akibatnya, ketika melewati jalan berdebu atau becek, dapur pacu jadi gampang kotor. Padahal di mesinnya, terutama pada bagian CVT, mempunyai sistem pendinginan yang biasanya berupa boks filter.

Nah, karena posisi boks filter umumnya dibuat menyatu dengan mesin, sehingga posisinya berdekatan atau rendah dengan jalanan, membuat udara kotor rentan terisap ke dalam ruang CVT. Alhasil membuat kinerja CVT jadi suka selip atau umur komponennya cepat aus. “Di Xeon, kami merancang sistem pendiginan CVT-nya terintegrasi dengan rangka. Sehingga udara yang masuk ke ruang CVT lebih bersih,” tukas Abidin.

Starter Clutch Basah
Mekanisme pemutar mesin lewat starter electric pada Xeon dibikin model ‘basah’ alias terendam oli. Mirip di motor biasa (non matic). Keuntungannya, proses starting jadi lebih halus. Bahkan YMKI mengklaim lebih lembut dibanding kompetitornya.

Throttle Position Sensor
Karburator motor ini mengusung model vakum, yakni pakai Mikuni BS26 (diameter venturi 26 mm). Dilengkapi cuk otomatis dan sensor pengatur derajat pengapian berdasarkan bukaan throttle-nya. Atau tenar disebut throttle position sensor (TPS) kayak di Jupiter MX.

Multi Function Main Switch
Motor ini kunci kontaknya sudah dilengkapi key shutter atau kunci magnet. Untuk membuka penutup lubang kunci, diberi tombol khusus yang berada di sisi kiri lubang kunci tersebut. Tak cuma itu, untuk membuka jok belakang pun dioperasikan lewat kunci kontak.

Read More..